Kamis, 23 September 2021, BPS Kabupaten Sidoarjo kembali menjadi narasumber dalam acara Ngulik, Ngobrol Ulasan Statistik. Masih bersama Radio Suara Sidoarjo, Ngulik kali ini mengangkat tema 'Mengenal Ragam Statistik Pertanian'. Yup, salah satu statistik dasar yang dihasilkan oleh BPS adalah tentang Statistik Pertanian. Pelaksanaan beragam kegiatan statistik pertanian berada di bawah koordinasi Fungsi Statistik Produksi. Beberapa survei statistik pertanian yang dilakukan BPS Kabupaten Sidoarjo antara lain, ubinan, KSA (Kerangka Sampel Area), hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
Survei ubinan merupakan survei yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai produktivitas (hasil per hektar) komoditas tanaman pangan (padi dan palawija). Sementara informasi pendukung yang diperoleh dari ubinan yakni koordinat lokasi ubinan, jenis lahan, cara penanaman, sistem penanaman jajar legowo (khusus padi), jenis kegiatan peningkatan produksi, banyaknya benih yang digunakan, jenis varietas benih yang digunakan (khusus padi dan jagung), banyaknya pupuk yang digunakan, dan lain-lain. Frekuensi pelaksanaan survei ini adalah 3 kali dalam setahun, yang diistilahkan dengan subround. Di mana periode subround 1 adalah Januari s.d. April, subround 2 adalah Mei s.d. Agustus, dan subround 3 adalah September s.d. Desember. Setiap subround menghasilkan estimasi yang dapat mewakili kabupaten (menurut wilayah program yang diadakan oleh Kementan apabila informasinya tersedia).
Survei kedua mengenai statistik pertanian yang dilakukan di BPS Kabupaten Sidoarjo adalah Kerangka Sampel Area, atau KSA. Setiap petugas lapangan KSA akan mengamati 9 titik amatan di setiap segmennya. Total target segmen di Provinsi Jawa Timur sebanyak 3.863 segmen, dan jumlah total titik amatan pada bulan Desember 2019 yang telah dikunjungi oleh petugas adalah 34.767 titik amatan. Berdasarkan survei KSA, diketahui bahwa di tahun 2020, produksi padi di Kabupaten Sidoarjo adalah 209 ribu ton GKG, atau menurun sebesar 10,94 dibandingkan tahun 2019. Survei pertanian berikutnya adalah Survei Pertanian Hortikultura (SPH), di mana sumber informasinya antara lain, informasi dan laporan dari petani/kelompok tani, penggunaan benih, eye estimate, dan sumber lain misalnya pedagang, asosiasi, dan koperasi. Selanjutnya, survei pertanian terakhir tapi bukan yang akhir, adalah survei peternakan dan perkebunan. Survei perkebunan bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai tanaman perkebunan seperti luas panen, luas tanam, dan produksi dari komoditas perkebunan sebagai dasar pengambilan kebijakan. Sampel survei ini adalah sampel perusahaan tebu yang ada di Sidoarjo. Sementara survei peternakan adalah survei yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi mengenai komoditas peternakan, seperti produksi hasil pemotongan ternak, jumlah ternak yang diporong, kepemilikan ternak, dan lain-lain sebagai dasar pengambilan kebijakan, seperti indikator produksi daging ternak. Sampel survei ini merupakan tempat pemotongan hewan ternak.