Ke Sumbar bertemu Uda, ke Jakarta bertemu Mpok Atik, BPS Sidoarjo gandeng Umsida edukasi statistik.
Setelah menjalin kerja sama beberapa bulan lalu mengenai program Pojok Statistik,
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menyambut Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Sidoarjo pada Jumat (12/07/2024) di ruang rapat GKB 1 untuk melanjutkan kolaborasi terkait Pojok Statistik.
Wakil Rektor 1 Umsida, Dr. Hana Catur Wahyuni, ST MT, menyambut hangat kelanjutan kerja sama ini, mengingat hasil positif dari program Pojok Statistik yang sudah berjalan. Dr. Hana menyatakan, "Kolaborasi ini adalah bagian dari upaya Umsida untuk memperluas pengabdiannya di masyarakat. Terlebih saat ini, banyak program dari Kemendikbud yang bisa dikolaborasikan dengan berbagai mitra untuk pengabdian masyarakat dosen Umsida."
Selain bersilaturahmi, Kepala BPS Sidoarjo, Mohammad Ismail S.Si MEc Dev, melaporkan progres MoU terkait program Pojok Statistik yang sudah berjalan beberapa bulan. "Kami sudah mendaftarkan program ini ke Pojok Statistik virtual dan harus menjaga konsistensi kegiatan di dalamnya, yang dinilai langsung oleh BPS pusat. Alhamdulillah, Umsida termasuk kategori yang aktif dengan kegiatan rutin bulanan," jelas Ismail. Ia menambahkan bahwa ada beberapa kegiatan yang dinilai BPS pusat terkait literasi, konsultasi, dan edukasi statistik. "Kami perlu meningkatkan konsultasi yang dibuka setiap dua minggu sekali pada hari Jumat, termasuk memikirkan pelaksanaan konsultasi online," imbuhnya.
BPS juga menginisiasi berbagai kegiatan dengan Umsida seperti webinar, kuliah tamu, atau praktisi mengajar. Diharapkan Umsida juga bisa mengisi kegiatan tersebut untuk mengekspos data statistik di Sidoarjo. Khusus untuk webinar ini kami beri nama Ngulik.
Selain program Pojok Statistik, BPS Sidoarjo sangat terbuka terhadap program merdeka belajar. Diharapkan program ini menjadi bagian dari kerjasama antara BPS Sidoarjo dan Umsida, memungkinkan mahasiswa terlibat dalam pembinaan statistik, terutama pada program pembinaan Desa Cinta Statistik di bulan Agustus yang melibatkan seluruh desa di Jawa Timur.
Terkait agen statistik Umsida yang terdiri dari 8 mahasiswa, Ismail berharap mereka dapat terus meregenerasi tim. "Jika agen statistik ini terus berlanjut dan memiliki kinerja baik, mereka bisa dilibatkan dalam program BPS lainnya, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun BPS Pusat. Saya yakin masih banyak kegiatan yang perlu digaungkan," tutupnya.
